Di
susun oleh:
Nurazwani
Hasnieza / 210343606443
SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK DAN SIFAT CAHAYA
A. URAIAN MATERI
Spektrum
elektromagnetik merupakan susunan berbentuk gelombang elektromagnetik
berdasarkan interval frekuensi dan panjang gelombangnya. Gelombang elektromagnetik terdiri dari beberapa macam, yaitu:
1. Gelombang radio
2.
Microwave (Gelombang Mikro)
3.
Infra Red (Sinar Inframerah)
4.
Cahaya Tampak
5.
Ultraviolet (Sinar Matahari)
6.
Rontgen (Sinar X)
7.
Sinar Gamma
Ilustrasi spektrum
gelombang dapat dilihat pada gambar dibawah.
Dari gambar diatas, kita
dapat mengambil kesimpulan dan mengetahui bahwa beberapa susunan gelombang
tersebut dapat diurutkan berdasarkan kategori berikut:
- Barisan
dari frekuensi terbesar menuju frekuensi terkecil. Sinnar gamma – sinar X – sinar
ultraviolet (cahaya matahari) – sinar tampak – sinar inframerah –
gelombang RADAR – gelombang TV – gelombang radio.
- Barisan
frekuensi cahaya yang terlihat dari yang kecil menuju yang besar. Cahaya merah – cahaya jingga – cahaya
kuning – cahaya hijau – cahaya biru – cahaya nila– cahaya ungu.
- Besarnya
rentang panjang gelombang
Rumus Gelombang Elektromagnetik
·
c
= Cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)
·
µ0
= Permeabilitas vakum = 4 π x 10-7 WbA-1 m-1
·
e0
= Permitivitas vakum = 8,85 x 10-12 C2 N-1 m-2
1. Cahaya merambat lurus: jika cahaya melalui medium yang sama
kerapatan optiknya. Contohnya adalah sinar lampu senter yang merambat lurus.
2. Cahaya menembus benda bening: hal ini terjadi karena benda
bening mampu meneruskan cahaya. Contohnya adalah kaca jendela yang terkena
matahari.
3. Cahaya dapat dipantulkan: Pemantulan baur adalah pemantulan
cahaya oleh permukaan yang tidak rata, contohnya cermin. Sedangkan pemantulan
teratur merupakan pantulan cahaya oleh permukaan bidang pantul yang rata,
contohnya adalah batu, aspal, dan air.
4. Cahaya dapat dibiaskan: Pembiasan cahaya terjadi apabila cahaya
bergerak miring melalui medium yang berbeda, seperti dari udara lalu melewati
air, sehingga mengalami pembiasan atau pembelokan. Contohnya adalah kolam yang
terlihat dangkal karena airnya jernih.
B. Fenomena Dalam Bioteknologi
Salah satu cara
untuk membunuh bakteri yaitu dengan menggunakan sinar ultraviolet. Selain dari
cahaya matahari, sinar ultraviolet juga berasal dari lampu yang mempunyai
panjang gelombang. Pemanfaatan disinfektan banyak digunakan untuk membunuh
bakteri, namun terdapat solusi yang lebih baik yakni system UV untuk mematikan
bakteri tanpa menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Sinar UV efektif untuk
membunuh mikroorganisme pathogen misalnya virus dan protozoa.
Penyinaran sinar ultraviolet pada
mikroorganisme berpengaruh pada pertumbuhan sel mikroorganisme. Ultraviolet
pada panjang gelombang 245 nm dapat mematikan mikroorganisme karena dapat
menyebabkan kerusakan pada DNA Bintsis et al., (2000) menyatakan bahwa radiasi
ultraviolet dalam rentang 250-260 nm sangat mematikan bagi sebagian besar
mikroorganisme termasuk jamur, bakteri, virus, protozoa dan algae. Penyinaran
ultraviolet pada E.coli dapat mempengaruhi suseptibilitas sel pada E.coli
sehingga menngakibatkan terganggunya pertumbuhan dan kerusakan pada membrane.
C. Teknologi Dalam Bidang
Bioteknologi
Baru-baru ini telah diciptakan Robot berteknologi
menggunakan sinar ultraviolet. Robot itu Bernama Violeta. Pada masa pandemic
saat ini sangat dibutuhkan teknologi untuk menghambat pertumbuhan virus Covid-19.
Maka dari itu untuk mempermudah sterilisasi
ruang isolasi yang telah digunakan pasien Covid-19, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair) menciptakan
robot bernama Violeta.
Ide
diciptakannya robot ini bermula saat dosen ITS berhasil melakukan riset sinar
ultraviolet (UV) yang mampu menghilangkan atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Namun, karena
paparan sinar UV sangat berbahaya apabila mengenai manusia secara langsung,
maka diciptakanlah robot yang dapat dimonitor dari jarak jauh selama proses
sterilisasi ruang dengan sinar UV. Untuk menggunakan robot inipun ruangan harus
kosong terlebih dahulu agar tidak ada manusia yang terkena dampak langsung dari
sinar ultraviolet. Robot ini efektif digunakan pada jarak 1 – 2 meter terhadap
objek dengan membutuhkan waktu 10 – 15 menit untuk melakukan sterilisasi secara
sempurna. Robot Violeta dikendalikan dengan remote control untuk menghasilkan
lampu UV dengan panjang gelombang sebesar 200 – 300 nanometer (nm). lampu UV yang sebesar 30 watt ini lebih aman untuk
kesehatan daripada menggunakan bahan disinfektan. Pasalnya, tidak ada residu
atau sisa bahan kimia yang tertinggal setelah proses sterilisasi. Cara kerja
robot Violeta yaitu dengan menggunakan sinar ultraviolet gelombang
pendek (UVC) untuk membunuh atau menonaktifkan mikro organisme dengan
menghancurkan nucleic acids dan mengganggu DNA.
D. Contoh Soal
Gelombang elektromagnetik dalam suatu medium memiliki kelajuan 2,8
x 108 m/s. Jika permitivitas medium 12,76 x 10–7 wb/Am, tentukan permeabilitas medium
tersebut.
Jawaban:
Diketahui:
c = 2,8 x 108 m/s, ε = 12,76 x 10–7 wb/Am.
Ditanya:
Permeabilitas medium?
Dengan menggunakan persamaan Maxwell, maka diperoleh:
Jadi, hasil yang diperoleh adalah 2,7 x 10–3 wb/Am
E. Permasalahan kontekstual pada bidang bioteknologi, solusi penyelesaiannya, dan desain miniatur teknologi
Selain memberi banyak manfaat, radiasi elektromagnetik juga
memiliki reaksi kimiawi yang berbahaya. Dampak negatif dan bahaya dari
gelombang elektromagnetik, di antaranya yaitu:
- Menyebabkan
pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan menjadi kerdil akibat radiasi gelombang
pendek atau UV B..
- Menyebabkan
kulit manusia tersengat, merubah molekul DNA, dan memicu kanker kulit
- Pemaparan
sinar UV yang berlebihan dapat mengakibatkan garis-garis wajah menjadi
bekerut dan keriput.
Kenapa sih harus pakai sunscreen tiap hari?
Setiap orang perlu melindungi kulitnya dari paparan sinar UVA dan
UVB yang dapat menyebabkan kanker kulit. Untuk menghindari permasalahan tersebut,
diciptakanlah lotion bernama sunscreen. Tahukah kalian bahwa sunscreen itu
sudah dianjurkan untuk digunakan sejak kita berumur 6 bulan? Tetapi penggunaan
sunscreen pada anak-anak disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih
dahulu. Memakai sunscreen juga ada aturannya loh, gasekedar memakai. Karena daya
perlindungan sunscreen dari waktu ke waktu akan semakin berkurang, entah karena
keringat, gesekan kulit ataupun ekspresi wajah. Agar sunscreen bekerja dengan
maksimal maka dianjurkan memakai sunscreen setiap 2 jam sekali atau bergantung
pada spf+++ yang telah diberikan pada suatu produk. Sunscreen dengan SPF 30
atau lebih dapat memberikan perlindungan yang tinggi
untuk kulit. Tetapi jika angkanya lebih dari 50 maka dianggap tidak efektif
karena SPF tidak dapat melindungi sampai 100% dari sinar UV. Selain itu,
sunscreen dengan SPF <30, tidak dapat memberikan perlindungan spektrum luas.
Sedangkan PA (Protection Grade of UVA) adalah
pelindung kulit dari sinar UVA. Tingkat perlindungan PA ditandai dengan +,
mulai dari PA + yang paling ringan sampai PA ++++ yang terkuat. Untuk kita yang
di negara tropis, sunscreen dengan PA ++ hingga +++ sudah cukup untuk
melindungi kulit.
Seringkali aku menemui alasan tidak memakai
sunscreen karena kalau pakai sunscreen
wajah jadi minyakan lalu bikin kulit jadi kusam. Padahal ada loh sunscreen buat
all skin types yang nggak bikin muka minyakan. Langsung spill ajalah ya. Nama produknya
yaitu Azarine sunscreen gel.
F. Contoh Artikel
G. Bukti Plagiasi
Komentar
Posting Komentar